Awan putih yang
berarak
Mataku yang
memandang jauh menembus cakrawala
Langit merah
pertanda senja tiba
Mengorbankan
segala waktu untuk sesuatu
Kafein yang
setia menemaniku
Ketika jemariku
mulai menuangkan segala resah hati
Resah tentang
kebersamaan
Terlupakan
tentang pengorbanan
Atau mungkin
sengaja tidak peduli
Aku masih ingin
berpikir jernih
Mungkin saja
kau melakukan hal yang sama
Tetapi tidak
kau ungkapkan
Atau mungkin
aku yang tidak mudah peka
Aku terus
menunggu kesungguhanmu
Hari berganti
hari..
Pagi bertemu
pagi, malam bersua malam
Masih ku tak
menemukan kabarmu
Hatiku semakin
tak karuan
Relungku
semakin berantakan
Kemana kau
pujaan hati ?
Aku merindukan
suaramu
Aku sangat
ingin bersamamu seperti dulu
Masih kurangkah
pengorbananku untukmu ?
Ku korbankan
waktuku dalam penantian ini
Menunggumu
pulang kembali dalam pelukan ini
Kau seharusnya
mengerti
Betapa wanita
diciptakan bukan untuk tentang birahi
Tetapi
pengejaran penuh arti
dan semuanya
telah berakhir
Ketika kau
memutuskan untuk berakhir
Segalanya
menyakitkan namun ku mengerti
Saat kau tak
lagi peka, tak lagi memahami keadaan ini
Dan tak
menginginkan lagi raga ini untuk berada disisimu..
Seseorang yang
sangat ku cintai..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar