Huuhhhh... Rizki mulai membosan dengan keadaan disekitarnya. Teman-temannya sudah memiliki kekasih masing-masing, Rizki dicuekin begitu saja. Mungkin bukan dicuekin, tapi sedikit lebih memikirkan kekasih mereka masing-masing. Dalam keadaan ini, Mental Rizki benar-benar tidak karuan. Perasaannya galau, kacau, acak-acakan gara memikirkan perasaan hatinya. Dia menjadi terlihat sering melamun disaat belajar dan sering tidak 'connect' jika sedang mengobrol dengan teman-temannya. Teman-temannya pun heran melihat perubahan tingkah laku Rizki yg berubah 180,5 derajat. Mereka sempat bertanya kenapa Rizki seperti itu, ada masalah apa sih sebenarnya ??. Tapi Rizki tetap bungkam seribu kalimat.
Tak bisa dipungkiri bahwa batu karang sekuat apapun dapat hancur oleh terjangan ombak yang terus menerus. Begitupula Rizki, Dia akhirnya jatuh ke dalam masalah yang menyangkut sesuatu yang begitu sensitif, HATI.
Sesuatu yang tidak diinginkan akhirnya datang juga, yaitu penurunan nilai Rizki. Sangat Drastis, Rizki yang tadinya menempati peringkat 1 umum menjadi peringkat 84 tingkat sekolah. Ada apa ini ?? sebegitu kuatkah pengaruh cinta untuk menghancurkan cita-cita ??. Semua tergantung kepada yang merasakannya, dan cara mengolah hatinya. Hal itu tidak ganjil, tidak sama sekali. Itu sangat wajar bagi semua manusia yang bernafas didunia ini. Hanya saja cara mengelola perasaan agar tidak menjadi boomerang kepada diri sendiri itu yang perlu dimiliki.
Cinta datang dengan kebaikan, Hati menerima dengan keindahan.
Namun yang terpenting bagaimana kita mengenal cinta itu lalu bagaimana cara hati dapat menerimannya.
-TAMAT-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar