Kenyataan yang pahit,,

Sebenarnya ini bukan tentang berpisah darimu, bukan itu.

Karena aku tahu bahwa semua yang terjalin pasti akan terputus pada akhirnya, dan perpisahan adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliran kita untuk berpisah, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa perpisahan ini benar-benar dapat merampas kebahagiaan dalam hatiku. sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti hujan yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang..
Dan kau tahu, aku belum mampu belajar tuk bisa hidup tanpamu..

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan sedikit cintaku yang putih, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau bersamaku.

Mereka mengira akulah kekasih yang baik bagimu sayang. Tetapi tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang merupakan kekasih yang baik,

Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini..

Selamat tinggal sayang,,
Aku akan melangkah ..
Dalam kenyataan yang pahit ..
Dalam kesungguhan yang pedih …