aku, kau, dan rasa cintaku...

Aku keluar ditengah gundah..

di loteng rumah aku terdiam, dan merenung tentang rasa ini

sesekali riuh angin menggelitik pundakku..

lalu ia membisikkanku sesuatu tentang dirimu..

"dia cantik.. dia bidadarimu.."

lantas aku pun menjawab 

"Aku tahu, tapi akankah dia milikku ??"

aku tidak tahu, angin pun tak menjawab..

hamburan kilau bulan menerangi ditengah sendiriku dalam kegelapan malam..

usapan kedua tanganku menandakan dingin malam yang menjelaskan aroma kasihmu

yang ku butuhkan untuk hilangkan dahaga tentang sayang dihatiku..

langit mendung, bulan menghilang..

dingin semakin menusuk tulangku..

lalu..

tik..tik..tik..

gerimis kecilpun menyusul jatuh membasahi bumi..

sepertinya ingin sekali ku meminum teh hangat

seketika aku ke dapur

ting..ting..ting..

adukanku pada teh yang menyentuh cangkir keramik putih itu dg sendok baja yg ku genggam..

ingin sekali ku rasakan itu darimu

teh buatanmu, dan suara adukan itu..

harapanku begitu tinggi tentangmu, tentang bersanding denganmu mengucapkan janji sehidup semati..

mungkin aku sedang berkhayal,

karena mendekatimu saja aku tak sanggup..

dan aku tak bermodalkan apa-apa..

yang ku punya hanyalah sekeping cinta, sebutir sayang, dan segenggam kasih..

dan yg ku bisa adl merangkai kata yang tak penting diatas kertas putih ini..

hhuuuhhh..

rasanya aku harus segera sadar dari khayalan panjang ini..

agar ku tak terjatuh dalam pahitnya pengharapan...